Psikologi & Teknologi Internet
C.
Analisa Kasus
Daftar Pustaka
JUNKING INTERNET
Disusun Oleh :
Abyan Dwi Harpan (10515049)
Fikri Dio Aisy N. (12515672)
Hafidz Syams A.R. (12515986)
Sufi
Ghossan (16515698)
Kelas
: 2PA10
Fakultas
Psikologi S-1 Psikologi
Universitas
Gunadarma 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa. Shalawat Serta Salam di limpah
kan kepada Rasullah SAW. Kami bersyukur pada ilahi robbi yang telah memberikan
hidayah serta taufik-Nya kepada penulis sehingga makalah yang kami susun dapat
di selesaikan dengan tepat waktu.
Susunan makalah yang kami buat dengan keterbatasan pengetahuan yang kami punya
dengan materi JUNKING INTERNET yang bisa mungkin kami tuangkan pemikiran
kami dalam bentuk makalah yang sederhana ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu kepada para pembaca kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini, Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan internet, banyak
dibangun sistem berupa layanan yang bersifat aplikatif dan real-time, yang
memungkinkan seorang pengguna mengaksesnya dari mana saja dan mendapatkan
informasi terkini. Saat ini internet memiliki beragam layanan aplikasi web yang
kompleks. Maka dari itu tugas ini dibuat agar semua orang tau beberapa layanan
aplikasi di internet.
A. Definisi
Seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin modern ini, penggunaan teknologi internet sudah seperti kebutuhan
pokok baik untuk kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak. Selain
memudahkan untuk berkomunikasi, internet juga digunakan untuk mencari informasi.
Tetapi dengan banyaknya penggunaan internet ini orang-orang terkadang tidak
tahu tempat untuk mempublish tulisan atau postingan, membajak blog orang lain,
lalu menyebarkan informasi yang tidak benar yang akhirnya melanggar nettiquette.
Nettiquette
singkatan dari Network etiquette, adalah
kode etik dalam berprilaku selama seseorang melakukan aktifitas pada jaringan
internet. Dalam penggunaan internet perlu diperhatikan berbagai aturan yang
menghindari kita berperilaku tidak sesuai dengan seharusnya. Salah satu yang
termasuk pelanggaran kode etik internet adalah junking.
Junking
dapat diartikan sebagai posting yang tidak pada tempatnya dan hanya merusak
topik tersebut karena tidak berhubungan dengan topik yang dibahas, juga tidak
bermanfaat bagi orang banyak atau yang biasa kita kenal dengan sebutan
spamming. Orang yang melakukan junking
disebut juga sebagai junker. Bentuk junking yang dikenal secara umum
meliputi; penggunaan kata-kata sara, mengkonfrontasi seseorang, membuat tulisan
atau postingan yang sama sekali tidak bermanfaat. Junking ini juga biasanya terjadi pada e-mail yang sering disebut junk
mail. (Irwansyah, 2014).
B. Contoh Kasus
Ada seseorang yang membuat thread di kaskus tentang penjualan barang
elektronik yaitu keyboard. Lalu di thread yang dipostkan oleh orang tersebut,
dikomentari oleh orang lain dengan membuat komentar menanyakan “Gan ane mau
tanya berapa harga keyboardnya?”. Orang yang berkomentar itu tak hanya sekali
menanyakannya, namun terus-menerus dengan komentar yang sama dalam waktu 5
menit bisa ada 20 komentar yang sama. Ada juga yang berkomentar menggunakan emoticon dan gambar secara
berulang-ulang tanpa maksud tujuan yang jelas.
C.
Analisa Kasus
Contoh kasus di atas menunjukkan bahwa seorang
konsumen (junker) melakukan hal tersebut untuk mencari perhatian atau untuk
menjatuhkan reputasi pembuat thread. Menurut Kasali (2007), terdapat Low profile
– high profile factor yang menunjukkan
seberapa jauh seseorang mempunyai keinginan untuk mencari perhatian. Low profile factor menggambarkan suatu karakter yang cenderung tidak
ingin menonjolkan diri dan kurang terbuka terhadap perubahan. Sedangkan yang
menggambarkan suatu karakter yang cenderung terbuka dan bertujuan untuk menonjolkan dirinya disebut high profile factor.
Kepribadian junker
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor baik dari pengaruh lingkungan,
maupun diri sendiri. Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard
dalam Saladin (2003 : 19), faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
- Pengaruh lingkungan, terdiri
dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama
perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau
menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen
hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka
dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
- Perbedaan dan pengaruh
individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap,
kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupakan
faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi
perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku
konsumen dalam proses keputusannya.
- Proses psikologis, terdiri dari
pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga
faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai
faktor yang turut mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan.
Lingkungan yang positif dapat
mencegah timbulnya prilaku junking, sedangkan
lingkungan yang buruk (negatif) serta kurangnya perhatian orang tua dan
masyarakat setempat dalam mengontrol perilaku anak dapat melahirkan kepribadian
junking, yang akan diaplikasikan oleh anak tersebut dalam kehidupan
sehari-hari bahkan saat sudah dewasa. Kurt Lewin (dalam Azwar, 1995) merumuskan suatu model hubungan perilaku
yang mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan
lingkungan, yaitu karakteristik individu meliputi berbagai variable seperti
motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi pula
dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan
memiliki kekuatan besar dalam menentukan periaku, bahkan kadang-kadang
kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu. Terlebih lagi di masa yang sudah modern ini kehidupan tidak bisa lepas dari
internet. Junker dapat dengan mudah
mengaplikasikannya di dunia maya khususnya KASKUS, seperti pada contoh kasus
diatas.
Perilaku junking
juga dapat mempengaruhi psikologis sesama pengguna layanan KASKUS. Menurut
Rakhmat (2009) pada umumnya orang menggunakan internet untuk memuaskan
kebutuhan psikologis. Sering terjadi juga orang menggunakan internet untuk menghilangkan
perasaan tidak enak, misalnya; kesepian, kecewa, dan sebagainya. Internet
digunakan untuk tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikannya. Kehadiran
internet bukan saja menghilangkan perasaan, ia pun menumbuhkan perasaan. Dalam
hal ini junker mendapat kepuasan
setelah melakukan junking, sekaligus
merugikan pembuat thread karena dapat
mempengaruhi pengguna lainnya, karena perilaku junking dapat menjatuhkan reputasi pembuat thread yang berdampak pada proses penjualan dalam thread tersebut. Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood,
berpendapat bahwa terdapat suatu sikap yang ditimbulkan oleh seseorang terhadap
suatu objek dapat berupa perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
(Azwar, 1995)
Pihak KASKUS (admin) menyadari kemungkinan yang merugikan pengguna layanannya.
Oleh karena itu komentar junking segera
dihapus untuk menghindari kerugian pihak manapun dan meningkatkan kenyamanan
para pengguna layanan KASKUS.
Daftar Pustaka
Kasali,
R. (2007). Membidik pasar indonesia
segmentasi, targeting, positioning.
Jakarta: PT.Gramedia
Irwansyah,
E. (2014). Pengantar teknologi informasi. Yogyakarta: Deepublish
Saladin, D. (2003). Manajemen pemasaran (analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian). Bandung: Linda Karya.
Rakhmat, J. (2009). Psikologi komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Azwar, S. (1995). Sikap manusia: teori dan pengukurannya.
Ed.2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.