Minggu, 30 Desember 2018

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI




APLIKASI TES INTELEGENSI APM



Disusun Oleh:

Abyan Dwi Harpan                 10515049
Diany Dwimansyah                11515863
Dwina Ayu Andira                 12515078
Hafidz Syams Ar Royyan       12515986

4PA10


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Aplikasi Tes Intelegensi APM”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu, kami juga menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap orang yang telah mengerahkan segala upaya serta pemikirannya dalam membantu kami menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan pembaca.
Namun kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis dengan lebih baik lagi.




Depok, 27 Desember 2018



Tim Penyusun






BAB I
Psikologi adalah ilmu yang memperlajari kondisi kejiwaan (kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun emosionalnya. Seperti yang sudah dikemukakan oleh Menurut Roediger (dalam Daulay, 2014) psikologi diartikan sebagai studi sistematis mengenai tingkah laku dan kehidupan mental.
Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai hal, contohnya tes intelegensi. Tujuan tes intelegensi adalah mengetahui tingkat kemampuan verbal, kemampuan yang berhubungan dengan simbol numeric, dan simbol-simbol abstrak lainnya. Kemampuan verbal merupakan kemampuan potensial seseorang dibidang bahasa, kemudian kemampuan numeric merupakan seseorang di bidang angka dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis, selain itu kemampuan berpikir abstrak adalah suatu kemampuan untuk pemecahan masalah. Tes tersebut biasanya berupa kuesioner atau instrument standar lainnya.
Berdasarkan berbagai tujuan tes intelegensi, aplikasi penilaian tes intelegensi berbasis sistem informasi psikologi dirancang untuk mengetahui kemampuan kognitif, kemampuan dalam menilai dan mempertimbangkan, serta untuk dapat menyelesaikan permasalahan secara cepat dan tepat pada mahasiswa-mahasiswi di  universitas gunadarma, khususnya fakultas psikologi, sehingga lulusan Universitas Gunadarma memiliki kemampuan kognitif yang baik dan dapat menyelesaikan permasalahan, yang dapat digunakan untuk menemukan lapangan pekerjaan serta menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu;
1.           Apa yang dimaksud dengan Intelegensi?
2.           Apa teori Intelegensi yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur kepribadian individu?
3.           Apa yang dimaksud tes Intelegensi?
4.           Apa yang dimaksud tes Intelegensi berbasis sistem informasi psikologi?
5.           Bagaimana cara menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi psikologi yang digunakan untuk mengukur Intelegensi seseorang?
Berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan, maka tujuan yang diharapkan penulis dapat tercapai yaitu;
1.        Mengetahui pengertian dari Intelegensi
2.        Memahami teori Intelegensi yang digunakan sebagai landasan pembuatan aplikasi tes kepribadian
3.        Mengetahui pengertian dari tes Intelegensi
4.        Membuat suatu aplikasi tes Intelegensi berbasis sistem informasi psikologi yang dapat digunakan untuk mengukur kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.
5.        Memahami cara penggunaan aplikasi tes Intelegensi berbasis sistem inforamsi psikologi yang telah dibuat, sehingga dapat dioperasikan secara luas untuk mengukur Intelegensi mahasiswa Universitas Gunadarma.
















A.    Intelegensi
Menurut George D. Stoddard (1941) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang bercirikan mengandung kesukaran, kompleks, abstrak, ekonomis, diarahkan pada suatu tujuan, mempunyai nilai sosial, dan berasal dari sumbernya.
Walters dan Gardber (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah, atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
Flynn pada tahun (1987) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.
Berdasarkan pengertian dari beberapa tokoh diatas maka dapat disimpulkan intelegensi merupakan kemampuan-kemampuan individu untuk memahami masalah serta kemampuan untuk berpikir abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.

2.      Fator Intelegensi
Menurut Spearman kecerdasan atau inteligensi ialah kemampuan umum untuk memahami hubungan atau korelasi. Spearman menyatakan bahwa kecakapan intelektual terdiri dari dua macam yang disebut sebagai teori dua faktor. Kedua faktor tersebut adalah:
a)      General ability atau faktor “g”
Faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu dengan yang lainnya (mendasari semua perilaku orang). Faktor ini selalu didapati dalam semua performance. Karakteristik faktor “g”: (a) merupakan kemampuan umum yang dibawa sejak lahir, (b) bersifat konstan, (c) dipergunakan dalam setiap kegiatan individu, (d) jumlah faktor “g” setiap individu berbeda, dan (e) semakin besar jumlah “g” yang ada dalam diri seseorang, maka makin besar kemungkinan kesuksesan hidupnya.


b)     Special ability atau faktor “s”
Faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu (berfungsi pada perilaku-perilaku khusus saja). Sehingga kalau faktor “s” seseorang dalam bidang tertentu dominan, maka orang itu akan menonjol dalam bidang tersebut. Faktor “s” mempunyai beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut: (a) dipelajari dandiperoleh dari lingkungan, (b) bervariasi dari kegiatan yang satu dengan lainnya dari individu yang sama, (c) jumlah muatan “s” pada tiap-tiap individu berbeda.

3.      Tes Intelegensi
Tes intelegensi adalah tes berupa kemampuan yang berhubungan dengan proses kognitif berpikir, daya menghubungkan, serta kemampuan dalam menilai dan mempertimbangkan. Inteligensi memiliki pengertian sebagai kemampuan individu untuk dapat menyelesaikan permasalahan secara cepat dan tepat. Tes inteligensi bisa menggambarkan kapasitas umum individu.
      Pada dasarnya, tes intelegensi bukanlah sebuah tes karena di dalamnya tidak ada pengertian lulus atau tidak. Salah satu yang ingin dilihat dari seorang individu dalam proses pemeriksaan psikologi adalah inteligensi yang merupakan suatu bagian dari keseluruhan kepribadian seorang individu.

APM (Advance Progressive Matrics) merupakan tes kelompok nonverbal yang biasa digunakan untuk pengaturan pendidikan. Tes ini pertama kali dikembangkan di Inggris pada tahun 1936 oleh John C. Raven. Tes APM merupakan salah satu bentuk dari 3 macam tes RPM.
Awalnya tes Raven Matriks digunakan untuk rekruitmen tentara dari rakyat sipil karena pada zaman itu banyak rakyat Inggris belum berpendidikan. Oleh sebab itu John C. Raven menciptakan Raven Matriks untuk mengukur intelegensi umum dengan berdasar pada teori Spearmen yang disebut dengan teori dua faktor, teori ini terdiri dari dua kemampuan mental yaitu intelegensi umum General Factor (Faktor g) dan kemampuan spesifik Special Factor (Faktor s). Menurut Spearmen kemampuan seseorang bertindak dalam setiap situasi sangat bergantung pada kemampuan umum dan kemampuan khusus.
Raven Matriks merupakan tes intelegensi dengan Performance test atau sering disebut dengan Culture Fair, yaitu tes dibuat untuk menghilangkan bias budaya dengan meminimalkan perbedaan nilai antara satu budaya dengan budaya lainnya. Oleh sebab itu tes ini sering digunakan mulai dari penelitian untuk mengetahui kemampuan kognitif secara umum hingga untuk membandingkan kemempuan intelektual antar suku bangsa atau ras maupun kelompok mayoritas dan minoritas.
Tes APM dimaksud untuk mengungkap kemempuan efisiensi intelektual. Tes APM ini sesungguhnya digunakan untuk membedakan secara jelas antara individu-individu yang berkemampuan intelektual lebih dari normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior. Terdiri dari 2 set dan bentuknya nonverbal. Set 1 disajikan dalam buku tes yang berisikan 12 butir, sedangkan set 2 berisikan 36 butir soal tes.


Sistem informasi psikologi, terdiri dari kata sistem, informasi, dan psikologi. Sebelum menjabarkan pengertian dari sistem informasi psikologi ada baiknya untuk mengetahui masing-masing pengertian dari sistem, informasi, dan psikologi sebagai berikut:
a)      Sistem
Menurut Dayanto dan Karim (2015) sistem adalah suatu kesatuan yang bersifat kompleks yang terdiri dari bagian bagian yang berhubungan satu sama lain. Menurut Kusrini (2007) sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Menurut Gasong (2018) sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan satu sama lain.
b)     Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2009) informasi merupakan data yang sudah diproses dan diorganisasikan untuk memberikan arti bagi penggunanya. Menurut Anthony, Dearden, dan Bedford (1993) informasi adalah suatu hal yang bersifat nyata yang berupa data yang dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi penggunanya. Menurut Kadir (2003) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
c)      Psikologi
Menurut Masganti (2017) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji dan meneliti proses mental dan perilaku seseorang. Menurut Garret (dalam Daulay, 2014) psikologi adalah suatu studi sistematik tentang tingkah laku. Menurut Roediger (dalam Daulay, 2014) psikologi diartikan sebagai studi sistematis mengenai tingkah laku dan kehidupan mental.
Dari beberapa pengertian yang telah dijabarkan tentang sistem, informasi, dan psikologi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Suatu sistem juga dapat dikatakan sebagai gabungan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010). Adapun elemen-elemen yang saling berinteraksi dalam membangun suatu sistem yang mampu berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
a)   Tujuan
Orientasi pencapaian tujuan yang akan memberikan sifat dinamis kepada sistem, memberi ciri perubahan yang terus-menerus dalam usaha mencapai tujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
b)   Mekanisme Kontrol
Mekasnisme yang menyangkut umpan balik sistem yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sitem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).



c)    Input
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi (Anggraeni & Irviani, 2017).
d)   Proses
Merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
e)    Output
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Anggraeni & Irviani, 2017).
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat tertentu, antara lain :
a)   Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.
b)   Memiliki batasan
Merupakan daerah yang membatasi suatu sitem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
c)    Memiliki lingkungan
Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
d)   Memiliki interface
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsitem lainnya.
e)    Memiliki input
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
f)    Memiliki output
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
g)      Memiliki pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
h)     Memiliki sasaran atau tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
Berdasarkan paparan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut penerapan dari setiap elemen-elemen sistem informasi yang dihubungkan dengan kegunaan sistem informasi tersebut dalam pembuatan tes Intelegensi  APM. Oleh karena itu, interaksi antar elemen yang akan terjadi untuk membangun suatu sistem yang mampu beroperasi dengan baik dan benar untuk mengukur Intelegensi seseorang adalah sebagai berikut;
a)        Tujuan
Penulis akan membuat suatu sistem informasi dengan tujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan efisiensi intelektual individu melalui pemrosesan sejumlah data yang diperoleh.
b)       Input
Masukkan data yang diterima berupa 8 opsi pilihan jawaban yang berupa gambar yang diperoleh dari jawaban individu atas pemilihan terhadap salah satu dari 8 gambar yang disediakan, total aitem terdiri dari 36 pernyataan.
c)        Proses
Data masukkan yang diberikan akan diterima oleh sistem yang selanjutnya akan melalui proses skoring pada sistem untuk mengetahui jumlah jawaban individu tersebut. Hasil yang dijadikan skoring hanya set 2. Akan diberikan nilai 1 pada jawaban yang benar, sedangkan untuk jawaban yang salah akan diberikan nilai 0. Sehingga skor mentah atau Raw Score akan berjumlah maksimal 36 (RS=36). Setelah diperoleh RS maka skor diubah dalam bentuk persentil, sesuai usia kronologis individu. Setelah itu baru bisa digolongkan individu kedalam Grade dan Kapasitas Intelektual.


d)       Output
Hasil akhir yang diperoleh setelah data yang individu berikan diproses melalui sistem pemrosesan. Pada bagian ini akan ditampilkan bentuk tampilan yang menunjukkan grade dan kapasitas intelektual, sehingga mereka dapat mengetahui kapasitas intelektual mereka dan bisa mengenali diri mereka lebih baik lagi.
e)        Mekanisme Kontrol
Penulis akan membuat suatu sistem yang hanya akan memberikan 8 opsi jawaban, sehingga data masukkan yang diberikan individu hanyalah data yang sesuai dengan data yang mampu diolah oleh sistem. Selain itu, akan diberikan tulisan terkait instruksi dalam pengisian agar individu dapat dengan mudah cara pengerjaan dan pengisian pada layar interface dari sistem yang dibuat.


Penggunaan tes intelegensi APM berbasis sistem informasi psikologi hanya boleh dioperasikan oleh mahasiswa psikologi atau lulusan Fakultas Psikologi dengan tujuan untuk menjaga kode etik kerahasiaan pengukuran psikologis yang ada, khususnya penggunaan alat tes intelegensi APM ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengoperasikan aplikasi tes intelegensi APM adalah, sebagai berikut;
1.           Lakukan double-click pada icon aplikasi tes intelegensi APM :



2.           Kemudian, akan muncul tampilan seperti di bawah ini :





3.           Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Isi dengan identitas diri, lalu klik tanda panah untuk lanjut ke halaman berikutnya.


  

4.           Setelah mengisi data diri, maka akan muncul instruksi pengisian.






5.           Kemudian, berikut ini merupakan contoh soal. Pilih salah satu, kemudian klik next untuk ke soal selanjutnya, dan back untuk soal sebelumnya.





6.           Setelah menyelesaikan pengerjaan, tekan tombol finish, maka pemeriksaan ini telah selesai.






 
7.        Hasil dari pemeriksaan seperti di bawah ini :