APLIKASI TES INTELEGENSI APM
Disusun
Oleh:
Abyan Dwi Harpan 10515049
Diany Dwimansyah 11515863
Dwina Ayu Andira 12515078
Hafidz Syams Ar
Royyan 12515986
4PA10
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
tugas penulisan makalah tentang “Aplikasi Tes Intelegensi APM”.
Shalawat
serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu,
kami juga
menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada
setiap orang yang telah mengerahkan segala upaya serta pemikirannya dalam
membantu kami menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami berharap dengan
sungguh-sungguh supaya
makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan
sekaligus wawasan pembaca.
Namun
kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis dengan
lebih baik lagi.
Depok,
27
Desember
2018
Tim Penyusun
BAB I
Psikologi adalah ilmu yang memperlajari kondisi kejiwaan
(kesadaran) manusia dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, baik aktivitas
motorik, kognitif, maupun emosionalnya. Seperti yang sudah dikemukakan
oleh Menurut Roediger
(dalam Daulay, 2014) psikologi diartikan sebagai studi sistematis mengenai
tingkah laku dan kehidupan mental.
Ilmu psikologi sangat berperan penting dalam berbagai
hal, contohnya tes intelegensi. Tujuan tes intelegensi adalah mengetahui tingkat kemampuan
verbal, kemampuan yang berhubungan dengan simbol numeric, dan simbol-simbol
abstrak lainnya. Kemampuan verbal merupakan kemampuan potensial seseorang
dibidang bahasa, kemudian kemampuan numeric merupakan seseorang di bidang angka
dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis, selain itu kemampuan
berpikir abstrak adalah suatu kemampuan untuk pemecahan masalah. Tes tersebut biasanya berupa kuesioner atau instrument standar lainnya.
Berdasarkan berbagai
tujuan tes intelegensi, aplikasi
penilaian tes intelegensi berbasis sistem informasi psikologi dirancang untuk mengetahui kemampuan kognitif, kemampuan dalam
menilai dan mempertimbangkan, serta untuk dapat menyelesaikan permasalahan
secara cepat dan tepat pada
mahasiswa-mahasiswi di universitas
gunadarma, khususnya fakultas psikologi, sehingga lulusan Universitas Gunadarma
memiliki kemampuan kognitif yang baik
dan dapat menyelesaikan permasalahan,
yang dapat digunakan untuk menemukan lapangan pekerjaan serta menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu;
1.
Apa
yang dimaksud dengan Intelegensi?
2.
Apa
teori Intelegensi
yang digunakan sebagai dasar untuk mengukur kepribadian individu?
3.
Apa
yang dimaksud tes Intelegensi?
4.
Apa
yang dimaksud tes Intelegensi berbasis sistem informasi psikologi?
5.
Bagaimana
cara menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi psikologi yang digunakan
untuk mengukur Intelegensi seseorang?
Berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan, maka
tujuan yang diharapkan penulis dapat tercapai yaitu;
1.
Mengetahui
pengertian dari Intelegensi
2.
Memahami
teori Intelegensi yang digunakan sebagai landasan pembuatan aplikasi tes
kepribadian
3.
Mengetahui
pengertian dari tes Intelegensi
4.
Membuat
suatu aplikasi tes Intelegensi berbasis sistem informasi psikologi yang dapat digunakan
untuk mengukur kepribadian mahasiswa Universitas Gunadarma.
5.
Memahami
cara penggunaan aplikasi tes Intelegensi berbasis sistem inforamsi psikologi yang telah dibuat,
sehingga dapat dioperasikan secara luas untuk mengukur Intelegensi mahasiswa Universitas Gunadarma.
A. Intelegensi
Menurut George D.
Stoddard (1941) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami masalah-masalah
yang bercirikan mengandung kesukaran, kompleks, abstrak, ekonomis, diarahkan
pada suatu tujuan, mempunyai nilai sosial, dan berasal dari sumbernya.
Walters dan
Gardber (1986) mendefinisikan
intelegensi sebagai
suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu
memecahkan masalah, atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya
tertentu.
Flynn pada tahun (1987) mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir
secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman.
Berdasarkan pengertian dari beberapa
tokoh diatas maka dapat disimpulkan intelegensi merupakan kemampuan-kemampuan
individu untuk memahami masalah serta kemampuan untuk berpikir abstrak dan
kesiapan untuk belajar dari pengalaman.
Menurut Spearman kecerdasan atau inteligensi
ialah kemampuan umum untuk memahami hubungan atau korelasi. Spearman menyatakan
bahwa kecakapan intelektual terdiri dari dua macam yang disebut sebagai teori
dua faktor. Kedua faktor tersebut adalah:
a)
General ability atau faktor “g”
Faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu
dengan yang lainnya (mendasari semua perilaku orang). Faktor ini selalu
didapati dalam semua performance. Karakteristik faktor “g”: (a) merupakan
kemampuan umum yang dibawa sejak lahir, (b) bersifat konstan, (c) dipergunakan
dalam setiap kegiatan individu, (d) jumlah faktor “g” setiap individu berbeda,
dan (e) semakin besar jumlah “g” yang ada dalam diri seseorang, maka makin
besar kemungkinan kesuksesan hidupnya.
b)
Special ability atau faktor “s”
Faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu
(berfungsi pada perilaku-perilaku khusus saja). Sehingga kalau faktor “s”
seseorang dalam bidang tertentu dominan, maka orang itu akan menonjol dalam
bidang tersebut. Faktor “s” mempunyai beberapa karakteristik, antara lain
sebagai berikut: (a) dipelajari dandiperoleh dari lingkungan, (b) bervariasi
dari kegiatan yang satu dengan lainnya dari individu yang sama, (c) jumlah
muatan “s” pada tiap-tiap individu berbeda.
Tes intelegensi adalah tes berupa kemampuan yang berhubungan dengan
proses kognitif berpikir, daya menghubungkan, serta kemampuan dalam
menilai dan mempertimbangkan. Inteligensi memiliki pengertian sebagai kemampuan
individu untuk dapat menyelesaikan permasalahan secara cepat dan tepat. Tes
inteligensi bisa menggambarkan kapasitas umum individu.
Pada dasarnya, tes intelegensi bukanlah sebuah tes karena di dalamnya tidak ada pengertian lulus atau tidak. Salah satu yang ingin dilihat dari seorang individu dalam proses pemeriksaan psikologi adalah inteligensi yang merupakan suatu bagian dari keseluruhan kepribadian seorang individu.
Pada dasarnya, tes intelegensi bukanlah sebuah tes karena di dalamnya tidak ada pengertian lulus atau tidak. Salah satu yang ingin dilihat dari seorang individu dalam proses pemeriksaan psikologi adalah inteligensi yang merupakan suatu bagian dari keseluruhan kepribadian seorang individu.
APM (Advance
Progressive Matrics) merupakan tes kelompok nonverbal yang biasa digunakan
untuk pengaturan pendidikan. Tes ini pertama kali dikembangkan di Inggris pada
tahun 1936 oleh John C. Raven. Tes APM merupakan salah satu bentuk dari 3 macam
tes RPM.
Awalnya tes
Raven Matriks digunakan untuk rekruitmen tentara dari rakyat sipil karena pada
zaman itu banyak rakyat Inggris belum berpendidikan. Oleh sebab itu John C.
Raven menciptakan Raven Matriks untuk mengukur intelegensi umum dengan berdasar
pada teori Spearmen yang disebut dengan teori dua faktor, teori ini terdiri
dari dua kemampuan mental yaitu intelegensi umum General Factor (Faktor g) dan kemampuan spesifik Special Factor (Faktor s). Menurut
Spearmen kemampuan seseorang bertindak dalam setiap situasi sangat bergantung
pada kemampuan umum dan kemampuan khusus.
Raven
Matriks merupakan tes intelegensi dengan Performance
test atau sering disebut dengan Culture
Fair, yaitu tes dibuat untuk menghilangkan bias budaya dengan meminimalkan
perbedaan nilai antara satu budaya dengan budaya lainnya. Oleh sebab itu tes
ini sering digunakan mulai dari penelitian untuk mengetahui kemampuan kognitif
secara umum hingga untuk membandingkan kemempuan intelektual antar suku bangsa
atau ras maupun kelompok mayoritas dan minoritas.
Tes APM
dimaksud untuk mengungkap kemempuan efisiensi intelektual. Tes APM ini
sesungguhnya digunakan untuk membedakan secara jelas antara individu-individu
yang berkemampuan intelektual lebih dari normal bahkan yang berkemampuan
intelektual superior. Terdiri dari 2 set dan bentuknya nonverbal. Set 1
disajikan dalam buku tes yang berisikan 12 butir, sedangkan set 2 berisikan 36
butir soal tes.
Sistem
informasi psikologi, terdiri dari kata sistem, informasi, dan psikologi.
Sebelum menjabarkan pengertian dari sistem informasi psikologi ada baiknya
untuk mengetahui masing-masing pengertian dari sistem, informasi, dan psikologi
sebagai berikut:
a) Sistem
Menurut
Dayanto dan Karim (2015) sistem adalah suatu kesatuan yang bersifat kompleks
yang terdiri dari bagian bagian yang berhubungan satu sama lain. Menurut
Kusrini (2007) sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Menurut
Gasong (2018) sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan satu
sama lain.
b) Informasi
Menurut
Romney dan Steinbart (2009) informasi merupakan data yang sudah diproses dan
diorganisasikan untuk memberikan arti bagi penggunanya. Menurut Anthony,
Dearden, dan Bedford (1993) informasi adalah suatu hal yang bersifat nyata yang
berupa data yang dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi penggunanya. Menurut
Kadir (2003) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini
atau saat mendatang.
c) Psikologi
Menurut
Masganti (2017) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji dan meneliti
proses mental dan perilaku seseorang. Menurut Garret (dalam Daulay, 2014)
psikologi adalah suatu studi sistematik tentang tingkah laku. Menurut Roediger
(dalam Daulay, 2014) psikologi diartikan sebagai studi sistematis mengenai
tingkah laku dan kehidupan mental.
Dari
beberapa pengertian yang telah dijabarkan tentang sistem, informasi, dan
psikologi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi
adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan
teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Menurut Anggraeni dan
Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat
diidentifikasi. Suatu sistem juga dapat dikatakan sebagai gabungan dari
elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai
tujuan atau subtujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010). Adapun elemen-elemen yang
saling berinteraksi dalam membangun suatu sistem yang mampu berjalan dengan
baik adalah sebagai berikut:
a) Tujuan
Orientasi pencapaian tujuan yang akan
memberikan sifat dinamis kepada sistem, memberi ciri perubahan yang
terus-menerus dalam usaha mencapai tujuan (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
b) Mekanisme Kontrol
Mekasnisme yang menyangkut umpan balik
sistem yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sitem mengenai
efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan
yang dihadapi (Marimin, Tanjung, Prabowo, 2010).
c) Input
Energi yang
masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi (Anggraeni
& Irviani, 2017).
d) Proses
Merupakan proses
perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem (Marimin, Tanjung,
Prabowo, 2010).
e) Output
Hasil energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan (Anggraeni
& Irviani, 2017).
Menurut
Anggraeni dan Irviani (2017) Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat
tertentu, antara lain :
a) Memiliki komponen
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling
bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.
b) Memiliki batasan
Merupakan daerah
yang membatasi suatu sitem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan
kerjanya.
c) Memiliki lingkungan
Suatu sistem
yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
d) Memiliki interface
Media penghubung
antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini
memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsitem
lainnya.
e) Memiliki input
Energi yang
masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
f) Memiliki output
Hasil energi
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
g) Memiliki pengolah
Suatu sistem
dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran.
h) Memiliki sasaran atau
tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem,
akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
Berdasarkan
paparan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bagian ini akan dibahas
lebih lanjut penerapan dari setiap elemen-elemen sistem informasi yang
dihubungkan dengan kegunaan sistem informasi tersebut dalam pembuatan tes Intelegensi
APM. Oleh karena itu,
interaksi antar elemen yang akan terjadi untuk membangun suatu sistem yang
mampu beroperasi dengan baik dan benar untuk mengukur Intelegensi seseorang adalah sebagai
berikut;
a)
Tujuan
Penulis
akan membuat suatu sistem informasi dengan tujuan untuk mengukur dan mengetahui
kemampuan efisiensi intelektual individu melalui pemrosesan sejumlah data yang diperoleh.
b)
Input
Masukkan data
yang diterima berupa 8 opsi pilihan jawaban yang berupa gambar yang diperoleh
dari jawaban individu atas pemilihan terhadap salah satu dari 8 gambar yang
disediakan, total aitem
terdiri dari 36 pernyataan.
c)
Proses
Data masukkan
yang diberikan akan diterima oleh sistem yang selanjutnya akan melalui proses
skoring pada sistem untuk mengetahui jumlah jawaban individu tersebut. Hasil
yang dijadikan skoring hanya set 2. Akan diberikan nilai 1 pada jawaban yang
benar, sedangkan untuk jawaban yang salah akan diberikan nilai 0. Sehingga skor
mentah atau Raw Score akan berjumlah
maksimal 36 (RS=36). Setelah diperoleh RS maka skor diubah dalam bentuk
persentil, sesuai usia kronologis individu. Setelah itu baru bisa digolongkan
individu kedalam Grade dan Kapasitas Intelektual.
d)
Output
Hasil akhir yang
diperoleh setelah data yang individu berikan diproses melalui sistem
pemrosesan. Pada bagian ini akan ditampilkan bentuk tampilan yang menunjukkan
grade dan kapasitas intelektual, sehingga mereka dapat mengetahui kapasitas
intelektual mereka dan bisa mengenali diri mereka lebih baik lagi.
e)
Mekanisme
Kontrol
Penulis akan membuat suatu sistem yang
hanya akan memberikan 8 opsi jawaban, sehingga data masukkan yang diberikan
individu hanyalah data yang sesuai dengan data yang mampu diolah oleh sistem.
Selain itu, akan diberikan tulisan terkait instruksi dalam pengisian agar
individu dapat dengan mudah cara pengerjaan dan pengisian pada layar interface
dari sistem yang dibuat.
Penggunaan tes intelegensi APM berbasis sistem informasi psikologi hanya boleh
dioperasikan oleh mahasiswa psikologi atau lulusan Fakultas Psikologi dengan
tujuan untuk menjaga kode etik kerahasiaan pengukuran psikologis yang ada,
khususnya penggunaan alat tes intelegensi APM ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengoperasikan aplikasi tes intelegensi APM adalah, sebagai berikut;
1.
Lakukan
double-click pada icon aplikasi tes intelegensi APM :
2.
Kemudian,
akan muncul tampilan seperti di bawah
ini :
3.
Kemudian akan
muncul tampilan seperti di bawah ini. Isi dengan identitas diri, lalu klik
tanda panah untuk lanjut ke halaman berikutnya.
4.
Setelah
mengisi data diri, maka akan muncul instruksi
pengisian.
5.
Kemudian, berikut ini merupakan contoh soal. Pilih salah satu, kemudian klik next untuk ke soal
selanjutnya, dan back untuk soal sebelumnya.
6.
Setelah
menyelesaikan pengerjaan, tekan tombol finish, maka
pemeriksaan ini telah selesai.
|
7.
Hasil dari
pemeriksaan seperti di bawah ini :
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar